NusamandiriNews–Di tengah derasnya arus globalisasi dan disrupsi digital, dunia pendidikan tinggi menghadapi tantangan yang tidak lagi sederhana. Kampus bukan lagi sekadar tempat menimba ilmu, melainkan arena pembentukan karakter, pengasahan kompetensi, dan persiapan karier. Mahasiswa tidak cukup hanya pintar secara akademik; mereka harus tangguh, adaptif, dan siap kerja.
Sebagai Kampus Digital Bisnis, Universitas Nusa Mandiri (UNM) memandang bahwa pendidikan modern harus dirancang secara menyeluruh, menghubungkan teori dan praktik, ilmu dan keterampilan, kampus dan industri. Karena itu, kami hadir dengan visi untuk menjadi kampus yang relevan dengan kebutuhan zaman dan dunia kerja masa depan.
Baca juga:Ilmu Tanpa Makna, Sarjana Tanpa Arah
Mau Sukses di Era Digital?
Saya sering bertemu calon mahasiswa yang masih berpikir bahwa kuliah adalah sekadar mendapatkan gelar sarjana. Padahal, realitas dunia kerja saat ini menuntut lebih dari itu. Perusahaan tidak hanya mencari lulusan dengan nilai tinggi, tetapi individu yang memiliki pengalaman nyata, kemampuan berpikir kritis, serta literasi digital yang matang.
UNM sebagai Kampus Digital Bisnis menjawab kebutuhan ini melalui pendekatan pendidikan holistik yang memadukan kualitas akademik, kompetensi digital, dan pembentukan karakter. Kami memiliki program studi unggulan seperti Sistem Informasi yang sudah terakrediatasi Unggul, Ilmu Komputer (S2) juga sudah terakreditasi Unggul. Akreditasi tersebut bukan sekadar simbol mutu, tetapi jaminan bahwa kurikulum dan proses pembelajaran kami disusun sesuai kebutuhan industri modern. Selain itu, ada program studi Manajemen, Sains Data, Bisnis Digital dan program doktoral program studi Informatika.
Namun, mutu pendidikan tidak akan berarti jika aksesnya terbatas. Karena itu, kami memastikan biaya kuliah di UNM tetap terjangkau, dengan berbagai jalur beasiswa yang dapat membantu calon mahasiswa mewujudkan impian mereka. Melalui Beasiswa Jalur Undangan, Beasiswa Prestasi, dan Beasiswa Talenta, kami ingin memberikan kesempatan yang sama bagi siapa pun tanpa terkecuali untuk mendapatkan pendidikan berkualitas.
Lebih dari itu, UNM memiliki program unggulan yakni IEP (Internship Experience Program), dimana model pembelajaran 3+1 yaitu tiga tahun pembelajaran di kampus dan satu tahun praktik langsung di dunia industri. Model ini terbukti efektif memperkuat kesiapan kerja mahasiswa. Dalam satu tahun terakhir mereka akan berhadapan langsung dengan realitas profesional, bekerja di perusahaan, mengembangkan proyek digital, atau menjalankan studi independen.
Dengan konsep ini, mahasiswa tidak hanya lulus dengan selembar ijazah, tetapi juga dengan portofolio kerja nyata dan pengalaman industri yang berharga. Inilah nilai tambah yang membuat lulusan Universitas Nusa Mandiri diminati perusahaan.
Baca juga: Ketika AI Gagal Menggantikan Empati
Sebagai Kampus Digital Bisnis, kami berkomitmen untuk terus beradaptasi terhadap perubahan zaman, memperkuat kolaborasi dengan dunia industri, serta membangun ekosistem pembelajaran digital yang inovatif. Di UNM, mahasiswa tidak sekadar belajar teori, tetapi juga diajak menciptakan solusi digital yang bermanfaat bagi masyarakat.
Kuliah, bagi kami, bukan akhir dari proses belajar, melainkan awal dari perjalanan membangun masa depan. Karena itu, saya selalu mengatakan kepada mahasiswa: jangan hanya mencari tempat untuk belajar, tapi carilah tempat untuk bertumbuh.
Penulis: Bryan Givan, Kepala Kampus Universitas Nusa Mandiri kampus Jatiwaringin
