NusamandiriNews–Transformasi digital bukan lagi sekadar jargon di era modern ini. Ia telah menjadi kebutuhan mendesak bagi setiap pelaku usaha, tak terkecuali bagi sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia. Tantangannya kini bukan lagi bagaimana bertahan, tetapi bagaimana beradaptasi dan tumbuh di tengah perubahan digital yang begitu cepat.
Semangat itu pula yang kami rasakan ketika berkolaborasi bersama para pelaku UMKM Sahabat GTI melalui Program Hibah DPPM 2025. Bersama tim dosen dari Program Studi Bisnis Digital Universitas Nusa Mandiri (UNM), kampus yang dikenal sebagai Kampus Digital Bisnis, kami hadir bukan hanya untuk memberikan pelatihan, tetapi untuk menumbuhkan keberanian digital bagi para pelaku UMKM.
Baca juga: Melek Digital Itu Wajib! Literasi Digital Jadi Bekal Penting Generasi Masa Kini
Bertransformasi Digital
Banyak dari mereka yang awalnya merasa teknologi adalah hal yang rumit dan menakutkan. Namun, setelah kami dampingi, pandangan itu perlahan berubah. Mereka mulai memahami bahwa digitalisasi bukan ancaman, melainkan peluang besar untuk memperluas pasar, memperkuat branding, dan meningkatkan daya saing.
Salah satu hasil nyata dari kolaborasi ini adalah peluncuran situs sahabatgti.com sebuah platform digital yang menjadi ruang promosi, branding, dan pemasaran produk UMKM secara online. Kini, para pelaku UMKM Sahabat GTI memiliki wadah untuk menampilkan produk mereka ke pasar yang lebih luas, bahkan hingga ke luar daerah.
Saya masih ingat pernyataan Nining Suminar, Ketua Komunitas Sahabat GTI, yang mengatakan betapa besar dampak program ini bagi usaha mereka. Ia mengaku kini lebih percaya diri membawa produknya ke ranah digital, karena sudah memahami cara memanfaatkan teknologi dengan benar. Ucapan sederhana namun penuh makna itu menjadi bukti bahwa literasi digital benar-benar membawa perubahan nyata.
Program ini bukan sekadar agenda pengabdian masyarakat, tetapi sebuah jembatan antara dunia pendidikan dan dunia usaha. Mahasiswa kami belajar bagaimana teori yang mereka pelajari bisa diterapkan langsung untuk menjawab persoalan masyarakat. Di sisi lain, para pelaku UMKM mendapatkan pengetahuan baru yang relevan dan aplikatif untuk mengembangkan bisnisnya.
Saya selalu menekankan, melek digital bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan utama. Dalam dunia bisnis yang kian kompetitif, siapa yang cepat beradaptasi dengan teknologi, dialah yang akan bertahan.
Baca juga: Mencetak Talenta Digital Unggul di Era Disrupsi Teknologi
Melalui kolaborasi seperti ini, kami di Universitas Nusa Mandiri ingin terus menjadi bagian dari perubahan positif. Harapan kami, UMKM Sahabat GTI dapat menjadi inspirasi bagi komunitas usaha lain untuk tidak takut melangkah ke dunia digital. Karena masa depan bisnis Indonesia ada di tangan mereka yang berani berinovasi dan bertransformasi.
Penulis: Lia Mazia, Ketua Tim Penerima Program Hibah DPPM 2025, Universitas Nusa Mandiri