Milenianews.com, Depok – Studium Generale Universitas Nusa Mandiri (UNM) Periode Maret 2025 yang digelar di Kampus Margonda, Depok, pada Sabtu (15/3), menghadirkan gelombang inspirasi bagi para peserta, termasuk mahasiswa program doktoral yang tengah meniti perjalanan akademik dan profesional mereka. Salah satu peserta yang memberikan tanggapan positif adalah Muhammad Romadhona Kusuma, mahasiswa baru S3 UNM yang juga merupakan tim IT di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS).
Menurut Romadhona, forum seperti Studium Generale sangat penting dalam membangun silaturahmi dengan para pakar dan membuka peluang diskusi lebih luas. “Saya anggap acara ini sangat bagus karena kita butuh forum untuk membangun silaturahmi dengan para pakar. Dengan adanya acara offline seperti ini, kita bisa mendapatkan wawasan baru, terutama bagi lulusan S2 dan S3 agar lebih memahami arah riset yang bisa mereka tempuh,” ungkapnya penuh semangat saat diwawancarai langsung, Sabtu (15/3).
Baca juga: Banjir Motivasi! Mahasiswa Baru UNM Dapat Wawasan Eksklusif di Studium Generale
Tekad mahasiswa baru S3 UNM
Romadhona, yang mendapatkan beasiswa alumni dari UNM, memiliki visi besar dalam dunia teknologi informasi, khususnya dalam pengembangan aplikasi berbasis zakat. Ia menuturkan bahwa perjalanan akademiknya sangat berkaitan erat dengan inovasi digital yang kini telah digunakan oleh berbagai mitra BAZNAS di Indonesia. Melalui penelitian yang mendalam, ia berharap dapat menciptakan solusi yang lebih efektif dan berkelanjutan dalam pengelolaan zakat berbasis teknologi.
“Harapan saya dalam mengambil S3 di UNM ini adalah sebagai ikhtiar untuk terus berkarya dan berkontribusi di bidang teknologi informasi. Saya ingin ada riset yang lebih mendalam terhadap karya saya, terutama dalam hal inovasi aplikasi yang saya kembangkan. Karena tanpa regulasi yang kuat, inovasi tidak akan bisa bertahan lama,” tambahnya.
Tidak hanya itu, Romadhona juga menekankan pentingnya penelitian sebagai fondasi dalam pengembangan aplikasinya. Ia mengungkapkan bahwa selama ini dirinya telah merekomendasikan penelitiannya kepada rekan-rekannya, namun belum banyak yang meneliti lebih lanjut mengenai inovasi yang ia buat. Oleh karena itu, ia mengambil inisiatif untuk melakukan penelitian sendiri agar dapat memberikan kontribusi nyata dalam dunia akademik dan industri.
Baca juga: Inspiratif! Alumni S2 UNM yang Sukses di Jurnal Q1, Berikan Wejangan di Studium Generale
Semangatnya semakin membara setelah mengikuti Studium Generale ini. Ia merasa bahwa acara semacam ini bukan hanya tempat bertukar wawasan, tetapi juga pemacu semangat untuk terus berinovasi. “Dari acara ini, saya semakin yakin bahwa inovasi harus terus berkembang. Tapi tanpa riset yang mendukung, inovasi tidak akan memiliki pondasi yang kuat,” katanya dengan optimisme.
Studium Generale sekali lagi membuktikan bahwa pendidikan tinggi bukan hanya tentang menimba ilmu, tetapi juga tentang membangun jejaring, berbagi inspirasi, dan menciptakan inovasi yang memiliki dampak nyata. Dengan semangat seperti yang ditunjukkan oleh Romadhona, masa depan riset dan teknologi informasi di Indonesia semakin menjanjikan!(DIM)
