Jakarta, NusamandiriNews—Kampus Digital Bisnis Universitas Nusa Mandiri (UNM) terus mendorong mahasiswa untuk aktif berkiprah di tingkat global melalui partisipasi dalam organisasi internasional. Salah satunya ditunjukkan oleh Andita Alizahri, mahasiswi Program Studi Sains Data Kampus Digital Bisnis UNM, yang dipercaya menjadi bagian dari Executive Committee Women in Engineering (WIE) IEEE Indonesia Section 2025 sebagai ICT and Public Affair.
Women In Engineering (WIE) merupakan salah satu afiliasi dari IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) Indonesia Section, sebuah organisasi teknik terbesar di dunia yang secara khusus hadir untuk mendorong partisipasi aktif dan pengembangan kapasitas perempuan di bidang Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM).
Baca juga: Mau Jago Ngolah Data Teks? Yuk, Belajar Text Mining di Prodi Sains Data Universitas Nusa Mandiri
Dari UNM ke Dunia
Menurut Dr. Nur Afny C. Andryani, Chair WIE IEEE Indonesia Section sekaligus dosen di Binus University, keterlibatan mahasiswa dalam WIE menjadi peluang penting untuk memperluas jejaring sekaligus mengembangkan kapasitas diri di tingkat internasional.
“Melalui WIE, mahasiswa dapat mengembangkan kepemimpinan, mengasah keterampilan komunikasi, dan turut berkontribusi secara nyata di tingkat internasional,” ungkapnya dalam rilis yang diterima, Rabu (16/4).
Senada dengan hal tersebut, Tati Mardiana, Kaprodi Sains Data Universitas Nusa Mandiri yang juga menjabat sebagai Vice Chair WIE IEEE Indonesia Section, menyambut positif keterlibatan Andita dalam jajaran Executive Committee.
“Bahagia dan bangga mahasiswa Prodi Sains Data UNM dapat berperan aktif di organisasi internasional seperti WIE IEEE Indonesia Section. Hal ini mencerminkan bahwa mereka siap berperan dan berkontribusi secara global,” ujarnya.
Tati juga berharap pengalaman Andita bisa menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk berani mengambil peran yang lebih luas di luar organisasi kampus.
“Semoga keterlibatan Andita di WIE IEEE Indonesia Section dapat mendorong semangat teman-temannya untuk aktif dalam organisasi profesional dan membuka diri terhadap pengalaman kolaboratif yang lebih luas,” tambahnya.
Bagi Andita sendiri, dipercaya sebagai ICT and Public Affair adalah pengalaman yang tidak hanya membanggakan, tetapi juga penuh tantangan.
“Sangat bersyukur dan senang bisa bergabung di WIE IEEE Indonesia. Ini kesempatan besar untuk belajar, berkembang, dan berkontribusi di bidang yang saya minati,” tuturnya.
Ia menjelaskan bahwa peran sebagai ICT and Public Affair membuatnya harus siap mengelola publikasi, dokumentasi, dan teknologi informasi untuk mendukung kegiatan WIE selama satu tahun ke depan.
“Peluangnya besar, saya bisa bertemu dengan banyak professional, akademisi dan mahasiswa dari baik tingkat nasional maupun internasional. Tapi tantangannya juga tidak sedikit, saya harus pandai mengatur waktu antara kuliah dan amanah organisasi,” jelasnya.
Andita berharap pengalamannya di WIE bisa menjadi bekal berharga untuk karier dan pengembangan diri ke depan.
“Saya ingin menjadi bagian dari perempuan-perempuan yang mendorong perubahan positif di bidang STEM. Semoga langkah kecil ini bisa berdampak besar di masa depan,” tutupnya. (UMF)