NusmandiriNews, Cianjur—Dalam rangka mendukung transformasi desa berbasis teknologi, LLDIKTI Wilayah III bersama 13 perguruan tinggi melaksanakan kegiatan serah terima aset Program Pengabdian kepada Masyarakat – Kampus Merdeka Smart Village di Desa Jamali, Kecamatan Cianjur, Jawa Barat, pada Rabu 7 Mei 2025. Agenda ini sekaligus menjadi simbol penutupan resmi program Smart Village yang telah berjalan sejak awal tahun.
Program ini mengangkat enam pilar utama dalam mewujudkan desa cerdas: Smart People, Smart Economy, Smart Governance, Smart Environment, Smart Living, dan Smart Mobility. Masing-masing pilar dirancang untuk mendorong pembangunan desa secara berkelanjutan, inklusif, dan adaptif terhadap kemajuan teknologi.
UNM Dukung Program Smart Village
Universitas Nusa Mandiri (UNM), yang dikenal sebagai Kampus Digital Bisnis, turut serta dalam program ini melalui keterlibatan pada pilar Smart People. Perwakilan dosen dari UNM, yakni Ir. Andi Saryoko, M.Kom, IPM, ASEAN.Eng dan Instianti Elyana, M.Kom, MM, hadir dalam kegiatan serah terima sebagai bentuk komitmen UNM dalam mendukung pengembangan kapasitas masyarakat desa melalui pendekatan edukatif dan berbasis teknologi digital.
Dalam keterangannya, Ir. Andi Saryoko menyampaikan pentingnya peningkatan literasi digital sebagai pondasi desa cerdas.
“Transformasi digital tidak cukup hanya dengan membangun infrastruktur. Kunci utamanya adalah peningkatan kapasitas sumber daya manusia. Melalui program ini, kami ingin membuka wawasan masyarakat desa agar lebih siap menghadapi tantangan teknologi, sekaligus memberdayakan mereka menjadi aktor utama pembangunan,” jelasnya dalam keterangan rilis yang diterima, Kamis (8/5).
Ia juga menambahkan bahwa program ini bukan sekadar pelatihan sesaat, melainkan langkah awal untuk menciptakan perubahan berkelanjutan di tingkat lokal.
Baca juga: SmartCervix: Inovasi AI dari Universitas Nusa Mandiri untuk Deteksi Dini Kanker Serviks
“Kami berharap Desa Jamali menjadi model nyata dari kolaborasi antara perguruan tinggi dan masyarakat dalam membangun desa modern tanpa meninggalkan nilai-nilai lokal,” imbuhnya.
Instianti Elyana turut menegaskan bahwa keterlibatan UNM dalam Smart Village merupakan bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang tak terpisahkan: pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
“Program Smart Village sendiri bertujuan menciptakan ekosistem desa yang mandiri dan inovatif, dengan mengintegrasikan teknologi digital ke dalam setiap aspek kehidupan masyarakat. Melalui kolaborasi antarperguruan tinggi, diharapkan konsep desa cerdas dapat menyebar luas dan menjadi solusi konkret untuk pemerataan pembangunan berbasis pengetahuan di seluruh pelosok negeri,” tutupnya.