NusamandiriNews, Jakarta – Universitas Nusa Mandiri (UNM) kembali menunjukkan komitmennya sebagai Kampus Digital Bisnis melalui penyelenggaraan Open House Program Doktor Informatika (S3). Kegiatan ini berlangsung pada awal Juni 2025 dan dihadiri oleh calon mahasiswa doktoral, akademisi, serta praktisi teknologi dari berbagai kalangan.
Salah satu sesi penting dalam kegiatan ini menghadirkan Ferda Ernawan, dosen dan peneliti Program Doktor Informatika UNM, yang membawakan materi bertajuk “Trends and Research Opportunities in Informatics”. Dalam presentasinya, Ferda menekankan bahwa riset informatika saat ini perlu diarahkan tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan industri, tetapi juga untuk memperluas pemahaman akademik dan mendorong kemajuan ilmu pengetahuan melalui penelitian fundamental.
Baca juga: Open House PraDoktoral UNM Kupas Tuntas Tren dan Kesempatan Riset di Bidang Informatika
UNM Gelar Open House Program Doktor Informatika
Ferda menjelaskan bahwa riset fundamental memegang peranan penting dalam menciptakan pemahaman mendalam mengenai proses-proses yang terjadi dalam bidang informatika. Dari pemahaman inilah lahir teori-teori baru yang memperkaya ilmu dan mendorong perkembangan teknologi secara berkelanjutan.
“Riset fundamental sangat penting karena menjadi dasar untuk memahami mengapa dan bagaimana suatu proses terjadi. Dari situlah akan muncul teori-teori baru yang memperkaya khasanah ilmu informatika,” ujar Ferda dalam pemaparannya.
Dalam kesempatan tersebut, Ferda juga mendorong para calon peneliti untuk menyelaraskan topik penelitian mereka dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDG). Penelitian yang selaras dengan SDG dinilai lebih memiliki arah yang jelas, nilai keberlanjutan, serta dampak nyata bagi masyarakat luas.
“Penelitian harus memiliki arah, bukan hanya sekadar mengikuti tren. Justifikasi yang kuat terhadap relevansi dengan SDG menjadi hal yang tak terpisahkan dari riset masa kini,” tambahnya.
Selain itu, Ferda menyoroti pentingnya orientasi pada International Patent Classification (IPCR) dalam merancang riset informatika. Pendekatan ini dinilai dapat meningkatkan peluang riset untuk menghasilkan inovasi yang tidak hanya berdampak secara teoritis, tetapi juga memiliki potensi paten dan dapat diterapkan dalam dunia industri.
Melalui kegiatan open house ini, Universitas Nusa Mandiri memperkenalkan pendekatan akademik dan lingkungan riset yang diterapkan di Program Doktor Informatika. Para peserta diajak untuk memahami bagaimana UNM membina calon doktor agar menjadi peneliti yang visioner, kritis, dan mampu memberikan solusi nyata atas persoalan-persoalan global melalui pendekatan ilmiah yang mendalam.
Baca juga: Living Intelligence Jadi Sorotan dalam Open House S3 UNM: Inovasi Kota Cerdas Berbasis Riset
Ferda menegaskan bahwa Program Doktor Informatika UNM tidak hanya memberikan gelar akademik, tetapi juga mempersiapkan para mahasiswa untuk menjadi pemimpin riset masa depan yang memiliki kapabilitas untuk menjawab tantangan teknologi dan kebutuhan masyarakat.
“Program ini bukan sekadar memberikan gelar, tetapi menyiapkan pemimpin riset masa depan yang mampu menjawab tantangan teknologi dan masyarakat melalui pendekatan ilmiah yang mendalam,” tegasnya.
Kegiatan ini menegaskan peran Universitas Nusa Mandiri sebagai Kampus Digital Bisnis yang terus berupaya mendorong pengembangan riset informatika berkualitas tinggi, dengan orientasi global dan keberlanjutan. Open house ini juga menjadi langkah awal bagi para calon mahasiswa untuk menjelajahi dunia riset yang dinamis, progresif, dan berdampak nyata.