NusamandiriNews, Jakarta – Mahasiswa Universitas Nusa Mandiri (UNM) kembali mencatatkan prestasi membanggakan di kancah nasional. Tim dari Program Studi Ilmu Komputer UNM berhasil lolos sebagai nominator dalam ajang bergengsi Pekan Inovasi Nasional 2025, berkat inovasi bertajuk eFarm: Startup Peternakan Digital Berbasis AI dan Blockchain untuk Peternak Lokal.
Tim yang terdiri dari Muhammad Supriyadi, Muhammad Farhan Abdurahman, Muhammad Firmansyah, Firzca Fellicita Marcelly, dan Kenny Aldi ini akan mewakili UNM dalam sesi penjurian dan pameran yang akan digelar pada Rabu 2 Juli 2025 di Universitas Mercu Buana, Jakarta. Sementara malam penganugerahan akan berlangsung pada Kamis 3 Juli 2025.
Baca juga: Mahasiswa UNM Luncurkan Aplikasi eFarm, Inovasi Canggih untuk Sektor Peternakan Digital
Mahasiswa UNM Lolos Pekan Inovasi Nasional 2025
Melalui inovasi eFarm, tim UNM menghadirkan aplikasi peternakan cerdas yang membantu peternak lokal dalam mencatat data ternak, mendeteksi penyakit mastitis secara dini menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) dan kamera, melakukan pencatatan keuangan otomatis, serta membuka peluang investasi berbasis Blockchain dan smart contract. Inovasi ini dinilai menjawab permasalahan nyata peternakan rakyat dengan pendekatan digital yang sederhana dan aplikatif.
Fitra Septia Nugraha, Kepala Nusa Mandiri Innovation Center (NIC), menyatakan kebanggaannya atas pencapaian tim mahasiswa UNM. Ia menekankan bahwa keberhasilan ini adalah cerminan dari komitmen UNM sebagai Kampus Digital Bisnis dalam menumbuhkan inovasi yang berdampak.
“Kami sangat mengapresiasi pencapaian tim eFarm. Inovasi ini bukan hanya cerdas dari sisi teknologi, tetapi juga kuat secara sosial dan ekonomi. Ini bukti nyata bahwa mahasiswa UNM tidak hanya belajar teori, tetapi menciptakan solusi konkret. Kami akan terus mendampingi tim hingga titik akhir, semoga mereka membawa pulang gelar juara,” ujar Fitra dalam keterangan rilis yang diterima, Selasa (24/6).
Sementara itu, Muhammad Supriyadi selaku ketua tim mengungkapkan semangatnya dalam menghadapi ajang final.
“Kami telah menyiapkan demo yang menampilkan manfaat nyata eFarm bagi peternak. Harapannya, kami bisa menang dan membawa inovasi ini ke tahap implementasi di masyarakat, karena kami yakin teknologi ini bisa menjadi jembatan bagi peternak menuju era digital,” jelas Supriyadi.
Persaingan di ajang ini cukup ketat. Tim UNM akan berhadapan dengan tim-tim unggulan dari universitas ternama seperti Universitas Diponegoro, Universitas Padjadjaran, Universitas Negeri Malang, Institut Teknologi Bandung, dan tuan rumah Universitas Mercu Buana. Penilaian mencakup aspek inovasi, relevansi solusi, kemudahan penggunaan, keberlanjutan bisnis, serta dampak sosial ekonomi.
Melalui kompetisi ini, Universitas Nusa Mandiri kembali menegaskan perannya sebagai Kampus Digital Bisnis yang tidak hanya mendidik mahasiswa secara akademis, tetapi juga membekali mereka dengan keterampilan dan semangat technopreneurship. Harapannya, eFarm tidak hanya sukses dalam kompetisi, tetapi juga menjadi pionir dalam transformasi digital di sektor peternakan nasional.