Jakarta, NusamandiriNews—Fakultas Teknologi Informasi (FTI) program studi (prodi) Informatika Universitas Nusa Mandiri berkolaborasi dengan Nusa Mandiri Startup Center (NSC) sukses melaksanakan webinar dan workshop startup yang mengusung tema “Business Model Canvasing”.
Kegiatan webinar berlangsung secara online, pada hari Rabu (25/05) dan diikuti oleh seluruh mahasiswa semester VI prodi Informatika dengan menghadirkan pembicara Elga Yulwardian selaku CEO Ivosights juga Siti nurlela selaku moderator.
Baca juga: Prodi Informatika UNM Bekali Mahasiswa dengan Workshop OOP With Java Persistance
Prodi Informatika Bekali Mahasiswa Bisnis
Ketua prodi (kaprodi) Informatika UNM, Arfhan Prasetyo dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan ilmu pada mahasiswa dalam bidang kewirausahaan.
“Secara umum kegiatan webinar ini diharapkan mampu memberikan informasi bagi peserta webinar terkait bagaimana cara untuk memulai suatu usaha dengan menggunakan strategi-strategi yang tepat dalam menjalankan usaha,” jelasnya dalam rilis yang diterima, Rabu (25/5).
Selain itu, katanya business model canvas ini masuk kedalam matakuliah penunjang dan ada dalam salah satu outline skripsi jadi silahkan manfaatkan dengan baik kesempatan ini untuk belajar dan mengambil ilmu-ilmu dari ahlinya secara langsung.
“Semoga peserta webinar mampu menciptakan inovasi dan mengembangkan potensi-potensi yang ada di sekitarnya untuk membangun suatu usaha dan kedepannya diharapkan mampu membuka lapangan pekerjaan dan membantu perekonomian masyarakat,” katanya.
Sementara itu, Elga Yulwardian selaku CEO Ivosight dalam awal materinya menyampaikan bahwa bisnis model canvas ini intinya berfokus pada model bisnis konseptual bukan model keuangan bisnis.
“Business Model Canvas ini penting bagi entrepreneur muda karena tidak hanya membuat rancangan bisnis tapi juga memperjelas fokusnya mau kemana bisnis yang dijalankan selanjutnya,” terangnya.
Ia menyebutkan banyak perusahaan startup di Indonesia bermunculan akan tetapi 98% startup tersebut gagal di tahun ke 2 nya dan hanya 2% yang mampu bertahan dan berkembang, 35% ini disebabkan karena tidak bisa mendefinisikan bisnis modelnya seperti apa.
Baca juga: Dosen UNM Beri Pelatihan Canva Pada Karang Taruna
“Tiga alasan terbesar gagalnya startup adalah 35% tidak adanya model atau model bisnis yang salah, 28% kurangnya pengembangan bisnis dan 21% kehabisan modal atau uang”, terangnya.
Elga juga memberikan penjelasan tentang pengenalan pitchdeck mulai dari jenis peluang pitching, tipe investor, struktur pitchdeck dan contoh case study pembuatan pitchdeck.
“Tips membangun bisnis yakni “Create the most comfortable flow” dan “Create a story and put your soul,” tutupnya. (UMF)
Leave a Reply