NusamandiriNews, Jakarta – Dalam dunia teknologi, gagal bukan akhir segalanya. Justru kegagalan menjadi pintu menuju inovasi yang lebih kuat dan berdaya guna. Semangat inilah yang diusung Program Studi Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Nusa Mandiri (UNM)—Kampus Digital Bisnis yang mendorong mahasiswanya untuk tak hanya jago coding, tapi juga tangguh menghadapi tantangan.
Melalui pendekatan pembelajaran berbasis proyek dan eksplorasi teknologi, mahasiswa Informatika UNM diajak untuk berani mencoba, salah, lalu belajar dari kesalahan tersebut. Proses pengembangan sistem yang mereka jalani penuh dengan tantangan nyata: dari bug yang sulit dilacak hingga proyek yang berjalan tidak sesuai harapan.
Baca juga: Prodi Informatika UNM Dorong Mahasiswa Jadi Technopreneur Sejak di Bangku Kuliah
Mahasiswa Informatika UNM Ditempa Jadi Inovator Tangguh
Ketua Program Studi Informatika UNM, Arfhan Prasetyo, menegaskan bahwa kegagalan bukanlah aib, melainkan bagian penting dari perjalanan menjadi inovator.
“Kami tidak menghakimi kesalahan, tetapi menjadikannya bahan evaluasi dan pemicu pertumbuhan. Kegagalan adalah guru terbaik asalkan mau belajar darinya,” ungkap Arfhan.
Sebagai Kampus Digital Bisnis, UNM menciptakan ruang aman bagi mahasiswa untuk bereksperimen. Lewat berbagai kegiatan seperti hackathon, inkubasi startup internal, hingga proyek berbasis tantangan industri, mahasiswa dibiasakan mendokumentasikan kesalahan mereka, melakukan review mendalam, dan menyusun strategi perbaikan,” paparnya dalam keterangan rilis, pada Jumat (20/6).
Baca juga: Ayo Ikutan! Belajar Prediksi Risiko Bisnis Pakai ML, Bareng Prodi Informatika UNM
Pendekatan ini melatih mentalitas growth mindset di kalangan mahasiswa. Mereka bukan hanya diajarkan menyusun sistem yang berjalan sempurna, tetapi juga dibekali kemampuan untuk tetap tangguh saat menghadapi kegagalan.
“Dengan budaya akademik yang menghargai proses dan keberanian untuk bangkit, Prodi Informatika UNM mencetak lulusan yang tak hanya cakap secara teknis, tetapi juga siap menghadapi tekanan dan dinamika industri digital yang terus berubah,” tutupnya.