NusamandiriNews, Jakarta – Mahasiswa Universitas Nusa Mandiri (UNM), yang dikenal sebagai Kampus Digital Bisnis, menggaungkan pesan penting tentang pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) secara bijak dan efektif melalui karya poster kreatif berjudul “Kuasai Berdialog dengan AI”. Karya ini lahir hasil kolaborasi dua mahasiswa kreatif dari Program Studi Sains Data, UNM yakni Dini Fitriyah Herti dan Guntur Surawijaya, yang mengangkat edukasi seputar cara berinteraksi dengan teknologi AI secara benar, bertanggung jawab, dan beretika.
Dalam karya tersebut, Dini dan Guntur memperkenalkan metode unik bernama P.E.L.I.T.A. Metode ini mengajarkan pengguna untuk menentukan peran AI sesuai tujuan, menjelaskan konteks secara rinci, menyertakan data pendukung, memberikan instruksi terstruktur, mengarahkan format jawaban, dan menyusun urutan langkah kerja yang tepat. Pendekatan ini diyakini dapat membuat hasil dari AI menjadi lebih relevan, bermanfaat, dan selaras dengan kebutuhan pengguna.
Baca juga: 10 Tim Unggulan UNM Siap Guncang Gemastik 2025, Targetkan Prestasi Emas di Ajang TIK Nasional
Mahasiswa UNM Sulap AI Jadi Mitra Kreatif
Koordinator Kemahasiswaan UNM, Taopik Hidayat, menyampaikan apresiasinya terhadap karya inovatif ini.
“Karya ini menunjukkan bahwa mahasiswa UNM tidak hanya melek teknologi, tetapi juga memahami bagaimana memanfaatkannya secara etis. Literasi digital yang kuat akan menjadi modal penting untuk menghadapi dunia kerja yang semakin terdigitalisasi,” ujarnya dalam keterangan rilis yang diterima, pada Kamis (14/8).
Sementara itu, Dini Fitriyah Herti menjelaskan bahwa pesan dalam posternya bukan sekadar teknis, melainkan juga moral.
“Kami ingin menekankan bahwa AI adalah mitra, bukan pengganti manusia. Dengan metode P.E.L.I.T.A, pengguna bisa mendapatkan manfaat maksimal tanpa mengorbankan etika dan tanggung jawab,” ungkapnya.
Senada, Guntur Surawijaya menambahkan bahwa literasi AI seharusnya menjadi kompetensi wajib generasi muda.
“Kalau kita tahu cara memberi arahan yang tepat, AI bisa menjadi alat yang luar biasa untuk belajar, berinovasi, dan berkarya. Tapi semua itu harus dibarengi dengan kesadaran moral,” katanya.
Baca juga: UNM Gandeng Klub Taekwondo Bangun Sistem Latihan Digital, Dukung Prestasi dan Program IEP 3+1
Lebih lanjut, menurut Taopik, di UNM, pembelajaran teknologi seperti AI dikombinasikan dengan pengalaman industri nyata melalui program unggulan Internship Experience Program (IEP) 3+1. Program ini memberikan kesempatan emas bagi mahasiswa untuk kuliah selama tiga tahun di kampus dan langsung menjalani satu tahun magang profesional di perusahaan ternama, baik nasional maupun multinasional.
“Dengan begitu, lulusan UNM tidak hanya memahami teori, tetapi juga siap menghadapi tantangan dunia kerja. Melalui karya ini, UNM berharap semakin banyak generasi muda yang mampu mengarahkan perkembangan teknologi ke arah yang positif, bermanfaat, dan berkelanjutan,” tutupnya.