Jakarta, NusamandiriNews–Dukungan penuh dari Nusa Mandiri Innovation Center (NIC) kembali membuahkan hasil membanggakan. Mahasiswa Program Studi Sistem Informasi Kampus Digital Bisnis Universitas Nusa Mandiri (UNM) berhasil masuk dalam nominasi pemenang lomba menulis artikel PIKMI 2025. PIKMI merupakan kompetisi ilmiah yang bergengsi di kalangan mahasiswa Indonesia. Pengumuman pemenang dilaksanakan dalam acara Awarding Ceremony pada Senin 14 April 2025, di Auditorium Universitas BSI Kampus Kaliabang, Bekasi.
Fitra Septia Nugraha, Kepala Nusa Mandiri Innovation Center menyebutkan tim perwakilan UNM terdiri dari Bunga Rifanisa Alzannah sebagai ketua tim, serta dua anggota yaitu Martina Manullang dan Fauzia Natalia.
NIC Dukung Mahasiswa UNM Tembus Nominasi PIKMI 2025
“Dengan semangat kolaboratif dan kreativitas tinggi, mereka mengusung karya tulis berjudul Mendorong Batas Kreativitas di Era K-Pop: Peran Teknologi dalam Mengubah Lanskap Industri Hiburan,” katanya dalam rilis yang diterima, Senin (14/4).
Ia pun menyampaikan rasa bangganya terhadap capaian ini, NIC sangat mengapresiasi tim mahasiswa ini. Selain banyak yang unggul di bidang software development, ternyata mahasiswa UNM juga mampu bersaing di bidang karya ilmiah. Ini membuktikan bahwa pembinaan dan dukungan dari NIC mampu mendorong mahasiswa untuk terus berprestasi di berbagai bidang.
“Capaian ini sekaligus menjadi bukti bahwa inovasi dan kreativitas yang ditanamkan oleh NIC membuahkan hasil nyata, serta menginspirasi mahasiswa lainnya untuk berani menulis, meneliti, dan berkarya,” tegasnya.
Sementara itu, Martina salah satu anggota tim menjelaskan bahwa tulisan mereka mengeksplorasi pengaruh teknologi digital terhadap pesatnya pertumbuhan industri K-Pop, mulai dari media sosial, platform streaming, hingga penggunaan kecerdasan buatan (AI).
Baca juga: Universitas Nusa Mandiri Gelar Coaching Clinic Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2025
“Lewat tulisan ini, kami ingin angkat gimana teknologi digital mendukung K-Pop jadi fenomena global. Fans pun ikut andil besar dalam menciptakan tren lewat media seperti TikTok dan YouTube,” ujarnya.
Ia juga menyoroti bagaimana AI kini digunakan untuk merekomendasikan lagu, menciptakan musik, bahkan mendeteksi tren global, sekaligus menunjukkan tantangan dari penggunaan teknologi tersebut dalam menjaga nilai-nilai emosional dalam seni.
“Lewat karya ini, kami ingin mengajak pembaca untuk melihat hubungan erat antara teknologi dan industri hiburan, dan bagaimana kreativitas bisa terus berkembang tanpa batas,” tambah Martina. (UMF)