Prodi Sistem Informasi Kampus Digital Bisnis UNM Sukses Gelar Workshop Audit Teknologi Informasi Dengan COBIT

Workshop Prodi Sistem Informasi UNM
Workshop Prodi Sistem Informasi UNM

Jakarta, NusamandiriNews–Program studi (prodi) Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi (FTI) Kampus Digital Bisnis Universitas Nusa Mandiri (UNM) sukses mengelar workshop audit teknologi informasi dengan COBIT (Control Objectives for Information and Related Technologies) secara daring pada Sabtu, 2 Desember 2023, pukul 09.00 -12.00 WIB.

Narasumber pada kegiatan ini, Agus Hermanto CEO Fit Tech Inova Global dengan moderator Rani Irma Handayani selaku dosen UNM.

Baca juga: Tingkatkan Kompetensi Analisis Data, Prodi Sains Data UNM Sukses Gelar Workshop Codeless Data Science Using KNIME For Business

Workshop Audit Teknologi Informasi Dengan COBIT

Agus hermanto menjelaskan mengenai COBIT, alur kerja desain rencana audit TI (Teknologi Informasi), Memahami Konteks dan Strategi Organisasi, Menetukan Komponen-Komponen Dari Lingkup Audit TI, menilai resiko audit TI dan studi kasus COBIT 2019.

“COBIT adalah kerangka kerja untuk tata kelola dan manajemen informasi dan teknologi perusahaan, yang ditujukan untuk seluruh perusahaan. Informasi & Teknologi Perusahaan berarti semua teknologi dan pemrosesan informasi yang dilakukan perusahaan untuk mencapai tujuannya,” ungkap Agus.

Ia juga menjelaskan Alur kerja desain rencana audit TI yaitu memahami konteks dan strategi perusahaan, menentukan komponen-komponen dari lingkup audit TI, menilai risikolingkup audit TI, menyimpulkan dan memvalidasi rencana audit TI.

Baca juga: Prodi Sistem Informasi dan Nusa Mandiri Startup Center (NSC) Sukses Gelar Workshop Form Ide to Desain UI/UX High Fedelity

Menurut Agus, ISACA mendefinisikan portofolio sebagai pengelompokan “objects of interest” yang dikelola dan dipantau untuk mengoptimalkan nilai bisnis. Contohnya yaitu: Program Investasi, Layanan TI, Proyek TI, Aset atau Sumber Daya TI Lainnya.

“Kriteria validasi dan verifikasi bukti audit didalam mengaudit teknologi informasi harus mengandung 3 kriteria berikut, yaitu: intrinsic, contextual dan security,” jelasnya.

Dalam melaksanakan audit teknologi informasi, ungkap Agus tahap pelaksanaan memiliki beberapa rangkaian kerja.

“Tahap pelaksanaan yang dilakukan yaitu mulai dari tahap perencanaan, kick off meeting, pengumpulan data, validasi data, preses assessment & interview, analisa hasil assessment, penyusunan laporan hasil assessment & road map dan perbaikan tata kelola TI,” paparnya. (UMF)