Jakarta, NusamandiriNews—Di era transformasi digital yang pesat, kebutuhan akan talenta digital yang kompeten semakin meningkat di berbagai sektor industri. Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan adanya kesenjangan besar antara kebutuhan industri dan kompetensi tenaga kerja yang tersedia. Banyak lulusan perguruan tinggi yang belum memenuhi standar kompetensi yang dibutuhkan industri, sehingga diperlukan peningkatan keterampilan agar lebih siap menghadapi tantangan di dunia kerja.
Untuk mengatasi kesenjangan tersebut, Pusat Pengembangan Talenta Digital Kementerian Komunikasi dan Digital (KOMDIGI) mengadakan Workshop Penerapan SKKNI dan Okupasi untuk Calon Pengajar Program VSGA 2025 di Bidang Data Management System secara daring pada Kamis (20/3). Workshop ini menghadirkan narasumber yang pakar di bidangnya, Prof Dr Anang Kurnia, Ketua Umum Ikatan Statistisi Indonesia dan Guru Sekolah Sains Data, Matematika, dan Informatika IPB University.
Siapkan Talenta Digital untuk Masa Depan
Sebanyak enam dosen dari Program Studi Sains Data Universitas Nusa Mandiri (UNM) Kampus Digital Bisnis turut berpartisipasi, yaitu Tati Mardiana, Nanang Ruhyana, Taopik Hidayat, Riki Supriyadi, Syarah Seimahuira, dan M. Rangga Saelan.
Kepala Pusat Pengembangan Talenta Digital KOMDIGI, Dr Said Mirza Pahlevi, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk membekali calon pengajar dengan pemahaman mendalam tentang penerapan SKKNI dan okupasi di bidang data management system, agar mereka dapat membimbing peserta VSGA sesuai dengan tuntutan industri yang terus berkembang.
Prof Dr Anang Kurnia, dalam pemaparannya, menekankan bahwa manajemen data yang efektif adalah kunci dalam pengambilan keputusan berbasis data.
“Penerapan manajemen data di berbagai sektor meningkatkan produktivitas dan mengurangi biaya,” ujarnya.
Ia juga menyoroti pentingnya Peta Okupasi TIK 2025 dan SKKNI dalam pendidikan tinggi, yang membantu mempersiapkan lulusan dengan kompetensi yang relevan untuk memenuhi tuntutan industri.
“Standar kompetensi yang relevan memastikan lulusan siap menghadapi dunia kerja yang dinamis,” tambahnya.
Di sisi lain, Kaprodi Sains Data UNM, Tati Mardiana menyampaikan bahwa kegiatan ini membuka peluang bagi para dosen untuk memperluas wawasan dan meningkatkan kompetensi mereka.
“Dengan pelatihan dan sertifikasi ini, diharapkan pengajar dapat mempersiapkan mahasiswa dengan lebih baik untuk dunia kerja, terutama di bidang yang terus berkembang seperti data science,” tuturnya dalam rilis yang diterima, Jumat (21/3).
Ia berharap dosen dapat mengampu mata kuliah yang telah diselaraskan dengan Program VSGA, sehingga dapat meningkatkan kualitas pengajaran dan mempersiapkan mahasiswa menghadapi dunia kerja.
“Lulusan Prodi Sains Data UNM diharapkan akan lebih siap, kompeten, dan mempunyai daya saing tinggi di pasar kerja,” tutupnya. (UMF)