Menu

Mode Gelap
Universitas Nusa Mandiri Raih Klasterisasi Utama: Pengakuan atas Kinerja Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UNM Beri Penghargaan Inovasi Pada Mahasiswa dan Alumni Berprestasi UNM Terima Penghargaan Apresiasi Penggabungan Perguruan Tinggi Tahun 2021 Manfaat Teknologi Untuk Ketahui Kepribadian dan Kecerdasan Pada Anak Sarah, Mahasiswa UNM yang Aktif Kuliah Sambil Berbisnis UNM Gelar Pembekalan Internal Program Kampus Mengajar Angkatan 3 Tahun 2022

Berita

Gali Kreativitas Mahasiswa Agar Jadi Pioner Inovasi Dalam Pendidikan

badge-check


					Pionir Inovasi Bidang Pendidikan Perbesar

Pionir Inovasi Bidang Pendidikan

Jakarta, NusamandiriNews–Mahasiswa merupakan agen perubahan yang potensial dalam dunia pendidikan. Mereka tidak hanya bertindak sebagai penerima ilmu, tetapi juga sebagai pencipta inovasi yang memperkaya pengalaman belajar. Dalam era digital dan globalisasi seperti sekarang, kemampuan untuk berinovasi menjadi kunci dalam menyelesaikan tantangan kompleks yang dihadapi oleh masyarakat. Oleh karena itu, penting untuk menggali dan mendorong potensi kreativitas mahasiswa di lingkungan pendidikan.

Taopik Hidayat selaku staf wakil rektor Universitas Nusa Mandiri (UNM) bidang non akademik menekankan bahwa inovasi adalah suatu keharusan dalam menapaki masa depan.

Baca juga: Alumni Universitas Nusa Mandiri Berhasil Masuk Dalam Penghargaan Forbes Under 30 Sebagai CTO Perusahaan Pionir Equity Crowdfunding Pertama Di Indonesia

Pioner Inovasi Dalam Pendidikan

“Inovasi bukanlah pilihan, melainkan keharusan dalam membangun masa depan yang lebih baik, kata Taopik dalam rilis yang diterima, Senin (20/5).

Menurut Taopik, mahasiswa harus menjadi pionir dalam menghasilkan ide-ide baru yang dapat memberikan solusi bagi berbagai permasalahan yang ada di masyarakat. Dengan kata lain, kreativitas mahasiswa bukanlah sekadar pelengkap, melainkan fondasi yang membangun masa depan yang lebih baik.

“Salah satu cara untuk merangsang kreativitas mahasiswa adalah melalui pendekatan pembelajaran yang kolaboratif dan berbasis proyek. Dengan cara ini memungkinkan mahasiswa untuk bekerja dalam tim dan menyelesaikan proyek-proyek nyata, mereka memiliki kesempatan untuk mengaplikasikan pengetahuan teoritis yang mereka dapatkan di kelas ke dalam konteks praktis. Hal ini tidak hanya meningkatkan pemahaman mereka terhadap materi pelajaran, tetapi juga mengasah kemampuan berpikir kritis dan kreatif,” terangnya.

Selain itu, kata Taopik lingkungan belajar yang mendukung juga sangat penting dalam memfasilitasi kreativitas mahasiswa. Universitas dan perguruan tinggi perlu menyediakan ruang dan sumber daya yang memadai bagi mahasiswa untuk bereksplorasi dan bereksperimen dengan ide-ide baru mereka.

“Dukungan dari dosen dan staf akademik dalam memberikan bimbingan dan masukan juga akan memperkuat motivasi mahasiswa untuk terus berinovasi,” tandanya.

Taopik menambahkan tidak hanya itu, keberadaan komunitas dan organisasi di kampus juga dapat menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mengembangkan kreativitas mereka. Melalui partisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler seperti klub penelitian, kelompok diskusi atau acara seni budaya, mahasiswa dapat bertukar ide dan mendapatkan inspirasi dari sesama rekan mereka.

“Interaksi antar-mahasiswa dari berbagai latar belakang dan disiplin ilmu juga dapat memperluas pandangan mereka dan menghasilkan solusi yang lebih inovatif,” ujarnya.

Baca juga: Workshop Pemanfaatan Aplikasi Desain Untuk Meningkatkan Kreatifitas Di Yayasan Mata Pena Bogor

Kembali Taopik menegaskan, tantangan dalam menggali potensi kreativitas mahasiswa juga tidak bisa diabaikan. Beban akademik yang berat, kurangnya dukungan finansial dan keterbatasan waktu seringkali menjadi hambatan bagi mahasiswa untuk mengeksplorasi ide-ide baru mereka.

“Perlu adanya upaya dari berbagai pihak, baik itu perguruan tinggi, pemerintah, maupun sektor swasta, untuk menciptakan lingkungan yang mendukung dan mendorong inovasi di kalangan mahasiswa,” tegas Taopik.

Di era di mana perubahan terjadi begitu cepat, ungkapnya kemampuan untuk berinovasi menjadi kunci keberhasilan bagi mahasiswa.

“Dengan menggali potensi kreativitas melalui pendekatan pembelajaran yang kolaboratif, lingkungan belajar yang mendukung dan partisipasi dalam komunitas di kampus, mahasiswa dapat menjadi agen perubahan yang mampu menciptakan solusi-solusi inovatif bagi tantangan-tantangan masa depan,” tutup Taopik. (UMF)

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Didukung Program IEP 3+1, Mahasiswa UNM Raih Pendanaan P2MW 2025

15 Juli 2025 - 14:39 WIB

Mahasiswa UNM Raih Pendanaan P2MW 2025

Dosen Senior Tetap Melek Digital, Bukti Semangat Belajar Tak Punya Batas Usia

15 Juli 2025 - 14:12 WIB

Dosen Senior Tetap Melek Digital

Duit Tipis Bukan Halangan: UNM Kasih KIP Kuliah dan Skema IEP 3+1

15 Juli 2025 - 13:42 WIB

UNM Kasih KIP Kuliah dan Skema IEP 3+1

Kuliah Gratis & Magang Setahun? UNM Buka Pendaftaran KIP Kuliah 2025 dengan Skema IEP 3+1!

15 Juli 2025 - 12:48 WIB

UNM Buka Pendaftaran KIP Kuliah 2025 dengan Skema IEP 3+1

Gak Cuma Kuliah Gratis, Tapi Juga Dapat Pengalaman Magang Setahun Lewat Program IEP 3+1

15 Juli 2025 - 11:16 WIB

Gak Cuma Kuliah Gratis, Tapi Juga Dapat Pengalaman Magang
Sedang Tren di Berita