NusamandiriNews, Jakarta–Kebutuhan industri terhadap talenta digital terus meningkat seiring pesatnya perkembangan teknologi. Namun, kesenjangan antara teori akademik dan praktik di dunia kerja masih menjadi tantangan nyata. Untuk itu, kolaborasi erat antara perguruan tinggi dan industri menjadi kunci utama dalam menyiapkan lulusan yang benar-benar kompetitif.
Ketua Program Studi Informatika Kampus Digital Bisnis Universitas Nusa Mandiri (UNM), Arfhan Prasetyo, menegaskan bahwa sinergi antara dunia akademik dan industri adalah solusi strategis untuk menjembatani kesenjangan tersebut.
Baca juga: Cyber War is Real! Mahasiswa Informatika Wajib Jadi Pahlawan Digital
Sinergi Kampus dan Industri
“Mahasiswa Informatika tidak bisa hanya mengandalkan teori di dalam kelas. Mereka harus aktif terlibat dalam proyek-proyek industri, program magang, serta mengikuti pelatihan dan sertifikasi yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja,” ujar Arfhan dalam rilis yang diterima, Senin (28/4).
Sebagai langkah nyata, UNM telah mengembangkan berbagai program untuk mendukung kesiapan mahasiswa, mulai dari kerja sama dengan startup teknologi, penyelenggaraan program internship berbasis industri, hingga seminar dan workshop bersama pakar-pakar teknologi ternama.
Baca juga: Bangun Karier di Era Digital, Mahasiswa Informatika Harus Cloud-Ready
“Kami ingin memastikan bahwa mahasiswa Informatika UNM bukan hanya lulus dengan ijazah, tetapi juga membawa pengalaman nyata yang membuat mereka siap bersaing di dunia industri,” tambah Arfhan.