NusamandiriNews, Jakarta – Universitas Nusa Mandiri (UNM) sebagai Kampus Digital Bisnis kembali menunjukkan komitmennya dalam menyiapkan mahasiswa menghadapi tantangan industri masa depan. Melalui Fakultas Teknologi Informasi (FTI), Program Studi Informatika UNM sukses menyelenggarakan Workshop Smart Business bertema “Memprediksi Risiko dengan Machine Learning”, pada Sabtu 14 Juni 2025.
Diselenggarakan secara daring, kegiatan ini diikuti oleh puluhan mahasiswa semester 7 dan 8 serta para dosen Program Studi Informatika. Workshop menghadirkan narasumber internasional, Dr. Ts. Dini Oktarina Dwi Handayani, ST, M.Sc, yang merupakan Asisten Profesor di International Islamic University of Malaysia (IIUM), Gombak – Kulliyyah of ICT.
Baca juga: Ayo Ikutan! Belajar Prediksi Risiko Bisnis Pakai ML, Bareng Prodi Informatika UNM
Bahas Machine Learning untuk Prediksi Risiko Bisnis
Dalam sambutannya, Arfhan Prasetyo, Ketua Program Studi Informatika UNM, menyampaikan bahwa machine learning kini menjadi elemen penting dalam dunia bisnis modern, khususnya dalam proses pengambilan keputusan berbasis data.
“Sebagai Kampus Digital Bisnis, Universitas Nusa Mandiri terus menghadirkan ruang belajar yang kontekstual dan sesuai perkembangan teknologi. Mahasiswa harus dibekali pemahaman tidak hanya teknis, tetapi juga aplikatif terhadap pemanfaatan data dan machine learning dalam bisnis,” ujar Arfhan dalam keterangan rilis, pada Rabu (18/6).
Sementara itu, Dr Dini Oktarina dalam paparannya menjelaskan bahwa teknologi machine learning telah menjadi alat utama dalam membantu perusahaan memetakan risiko bisnis. Ia mencontohkan penggunaan algoritma seperti Random Forest dan Gradient Boosting dalam memprediksi risiko gagal bayar pelanggan berdasarkan data historis dan pola transaksi.
“Machine learning bukan sekadar soal teknologinya, tetapi bagaimana kita memahami konteks bisnis, struktur data, dan tujuan dari model prediksi itu sendiri,” tegas Dr Dini.
Baca juga: Prodi Informatika UNM Dorong Mahasiswa Jadi Technopreneur Sejak di Bangku Kuliah
Ia juga menekankan pentingnya membangun portofolio sejak dini. “Mahasiswa bisa mulai dari hal kecil, menggunakan data publik dan membuat eksperimen sederhana. Ini akan sangat membantu membentuk kompetensi profesional yang siap pakai di industri,” tambahnya.
Workshop berlangsung interaktif. Para peserta aktif berdiskusi mengenai tantangan penerapan model prediktif di dunia nyata. Salah satu peserta, Muslimah, mahasiswa semester 8, mengaku sangat terbantu dan terinspirasi dari materi yang disampaikan.
“Workshop ini membuka wawasan saya tentang bagaimana data dan teknologi bisa dipadukan untuk mendukung keputusan bisnis yang lebih tepat. Ini pengalaman belajar yang luar biasa,” ujarnya.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Prodi Informatika UNM untuk menghadirkan pengalaman belajar yang relevan dan berorientasi masa depan. Dengan memanfaatkan teknologi terkini dan menghadirkan praktisi berpengalaman, UNM terus membuktikan perannya dalam mencetak talenta digital yang kompeten dan adaptif.